AdSense

Jumat, 23 Oktober 2009

Hubungan Kekerabatan GOWA-MALAYSIA


Raja Gowa ke 19, I Mappadulung Daeng Mattimung Karaeng Sanrobone Sultan Abdul Djalil Tumenanga ri Lakiung pernah berpesan kepada anak-anaknya agar ketika dia wafat nanti yang menggantikannya sebagai raja Gowa adalah cucu laki-laki pertamanya, Pesan ini sebagai bentuk perjanjian antara Beliau dan arung Palakka.

Beliau memiliki seorang putri bernama Karaeng Patukangang yang menikah dengan Raja Bone La Patau (keponakan Arung Palakka). Putra pertama mereka bernama La Pareppa To Sappewalie Sultan Ismail.

Sebagai cucu laki-laki pertama Sultan Abdul Djalil, maka La Pareppa pun di angkat menjadi Raja Gowa ke 20.

Pengangkatannya ini kemudian di pemasalahkan oleh bate salapang (Dewan Adat kerajaan Gowa). Dalam tradisi kerajaan Gowa, yang berhak menduduki singgasana kerajaan adalah keturunan langsung Tumanurung dari garis keturunan Bapak. Sementara La Pareppe hanya memiliki garis keturunan Raja Gowa dari Ibu nya (Karaeng Patukangang). Bapak dari La Pareppe adalah La Patau, Raja Bone.

Di jamannya, La Pareppe pernah memimpin peperangan melawan Raja Bone La Patau yang tidak lain adalah Bapaknya sendiri. Perang di tahun 1710 tersebut di sebut Bundu Pammanakkang.

La Pareppa memiliki seorang Saudara sepupu bernama Muhammad Nazaruddin Karaeng Agang Jene' atau sebutannya Karaeng Aji.
Karaeng Aji adalah keturunan langsung Raja Gowa Sultan Abdul Djalil. Ibunya Siti Aminah adalah putri Sultan Bima.

Sebagai keturunan langsung Raja Gowa, Karaeng Aji merasa lebih berhak menjadi Raja Gowa dari pada La Pareppa, apalagi Beliau telah digadang-gadang oleh dewan Adat Bate Salapang untuk menggantikan La Pareppa sebagai raja Gowa(namun Akhirnya yang menggantikan La Pareppa adalah I Mappaurangi Sultan Sirajuddin Tuminang ri Pasi).

Tapi Karaeng Aji tidak mau ribut, maka seperti kebiasaan orang-orang Gowa Makassar maka beliau pun pergi merantau meninggalkan Gowa pada tahun 1722 menuju Negeri Pahang. Di negeri Pahang, Karaeng Aji berhasil menjadi Syahbandar dan mendapat gelar Toh Tuan.

setelah itu, Karaeng Aji kemudian menikahi salah seorang Putri di negeri Pahang dan memiliki banyak keturunan di sana. Beberapa cucu dan cicitnya di kemudian hari menjadi orang sukses dan nomor satu di Malaysia diantaranya : Datuk Sri Mohd NajibTun Abdul Razak (PM Malaysia sekarang/ Ke 6), Tun Abdul Razak (PM Malaysia ke 2) dan Dato Musa Hitam.

Kemarin, Jumat 15 Mei 2009, Datuk Sri Mohd NajibTun Abdul Razak bersama Istrinya Datin Sri Rohmah Mansyur melakukan Kunjungan Ke Gowa dalam Rangka Ziarah Ke Makam Leluhurnya di Kompleks Pemakaman Sultan Hasanuddin yang terletak di daerah di Jalan Pallantikang, Katangka, Sungguminasa, Gowa. di Perbatasan Gowa Makassar beliau Di sambut dengan Pasukan Berkuda dan Paganrang(rombongan penabuh Gendang)

Dalam sambutannya Kemarin dihalaman Rumah Jabatan Bupati Gowa, Datuk Sri Mohd NajibTun Abdul Razak Menegaskan dirinya sebagai Putra Gowa : " Saya adalah Anak Gowa, Saya keturunan langsung Raja Gowa dan Hari ini saya Balik ke Gowa Bukan untuk Merampas Tahta Raja Gowa, Melainkan untuk menjalin semangat kekeluargaan yang sebenarnya tidak putus....,Saya adalah Anak Gowa yang merantau 11 (sebelas) Generasi lamanya", Ungkap Beliau. dan jika tidak ada aral Melintang, Beliau berjanji untuk kembali datang pada saat Hari jadi Gowa yang jatuh pada Tanggal 17 November.


Artikel Terkait:

by Facebook Comment

1 komentar: