AdSense

Sabtu, 30 Juni 2012

TARI PEPE'-PEPEKA RI MAKKA, Salah satu Jejak Kehadiran Islam di Tanah Makassar




TARI PEPE-PEPEKA RI MAKKA merupakan kesenian tradisional asli Etnik Makassar, Kesenian ini terinspirasi dari kisah nabi Ibrahim a.s. yang dibakar oleh raja Namru, namun karena kuasa dari Allah SWT maka api yang membakar tubuh Nabi Ibrahim menjadi Dingin layaknya air. Hal inilah yang menginspirasi lahirnya tari Pepe-Pepeka ri Makka di Kesultanan Gowa-Tallo' (Makassar).
Kesenian ini berasal di kampung Paropo Makassar, sebuah kampung yang terletak di tengah-tengah Kota Makassar (Dulunya daerah ini masuk dalam Wilayah Admininstratif Gowa).Kesenian ini merupakan kesenian yang bernuansa Islami. Hal ini dapat disaksikan dari mantera-mantera yang di ucapkan oleh Pemainnya di antaranya adalah ‘’Pepe-pepeka ri Makka lenterayya ri Madina Ya Allah Paroba Sai Na Takakbere dunia..dan seterusnya”.
Tarian ini muncul bersamaan di jadikannya Islam sebagai agama resmi Kerajaan Gowa-Tallo (1605-1607 M dalam rentang tahun ini Kesultanan Gowa-Tallo atau yang lazim disebut sebagai Kesultanan Makassar melakukan reformasi disegala bidang dengan memasukkan Islam sebagai corak dan nafas Kerajaan Makassar). Yang menarik dari tarian ini adalah karena tarian Pepe-Pepeka Ri Makka ini merupakan salah satu alat pendukung Islamisasi yang dilakukan oleh Kesultanan Gowa-Tallo’ di abad ke 17, jadi disamping sebagai sarana untuk menghibur masyarakat, tarian ini juga berfungsi sebagai Media Dakwah Islam. Untuk konteks saat ini Tarian Pepe-Pepeka Ri Makka hanya dijadikan hiburan dan sering ditampilkan dalam berbagai event-event kegiatan baik nasional maupun internasional bahkan Tarian ini sudah pernah tampil di Gedung Putih Amerika Serikat.
Kesenian ini bukanlah pertujukan magic seperti biasa yang ditampilkan pada acara-acara tertentu akan tetapi dalam setiap gerakan penarinya mengandung berbagai Pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat.


Artikel Terkait:

by Facebook Comment

9 komentar:

  1. Hanya sayang sekali karena perhatian untuk kebudayaan, adat istiadat sangat kurang sekali, mereka hanya dilirik ketika ada kegiatan2 temporer sehingga semakin lama semakin hilang ..bisajadi suatu waktu tak ada lagi yg tahu akan tarian ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iye' Daeng, benar apa yg kita bilang dan sudah menjadi kewajiban bagi kita semua sebagai Generasi Penerus untuk melestarikannya. Orang Barat saja datang jauh-jauh kesini mau melestarikan Budaya Makassar, Mengapa Kita Tidak. selama Budaya itu tidak bertentangan dengan Nilai-Nilai Islam. Tabe'..

      Hapus
  2. Untung saja masih ada segelintir org yg masih mau prihatikan, mau membicaraka, mendiskusikan jejak2 sejarah daerahnya, jika tidak..entah apa yg akan terjadi..! salut De' wandhy..lanjutkan terus...biarlah kita menjadi kaum minoritas yg masih mau memperhatikan ketinggian dan kemuliaan leluhur diantara puing- puing ke Akuan duniawi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima Kasih Kakanda Daeng Bate, apa yg saya lakukan sebenarnya belum ada apa-apanya ye', sebatas kapasitas saya sekarang hanya iniji untuk sementara yang bisa saya lakukan untuk Makassar, untuk Gowa, untuk Sulsel dan untuk Indonesia. saya hanya berharap semoga anak Muda Makassar tidak Cuek dengan sejarah dan Budaya leluhurnya, karena bagi saya Sejarah dan Budaya adalah MASA DEPAN. sangat pedih batin ini melihat Budaya leluhur kita tersiakan dan dirampok oleh daerah lain.

      Hapus
  3. ada yang tau contact person kalau mau memanggil tampil tarian pepe ri makkah, dan berapaan ya dibayar. thx

    BalasHapus
    Balasan
    1. 081 342 744 033.
      Cp Tari pepeka ri makka dari paropo

      Hapus
  4. Ada referensi ta atau buku tntang secara tari pepe-pepeka ri makkah?? Krena sya btuh ntuk rferensi pnelitian S1 sya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mksud sya buku tntang sejarah tari pepe-pepeka ri makkah

      Hapus
    2. Mksud sya buku tntang sejarah tari pepe-pepeka ri makkah

      Hapus